5 Kebiasaan Sepele yang Bikin Aku Produktif Menulis Setiap Hari

Daftar Isi
ilustrasi produktif berkarya dan menulis (freepik.com/freepik)

Dulu aku pikir, untuk jadi produktif dalam menulis, aku harus jadi orang yang super disiplin. Harus bangun jam 5 pagi, meditasi dulu, lalu nulis 1000 kata dalam sekali duduk. Tapi setelah masuk ke dunia kerja (baik yang online maupun offline), dan nulis bukan lagi sekadar hobi—aku sadar, bahwa:

Produktif itu nggak selalu soal banyak-banyakan tulisan. Tapi tentang bagaimana kita menjaga ritme agar tetap menulis, meskipun hanya sedikit.

Dan ternyata, ritme itu bukan dibangun dari momen-momen besar… tapi dari kebiasaan kecil, sepele, dan yang kelihatannya nggak penting.

Berikut beberapa kebiasaan sepele yang diam-diam bikin aku lebih konsisten dan produktif menulis. Siapa tahu, kamu bisa mengadaptasinya juga.

1. Nulis 15 Menit di Pagi Hari

Aku mulai biasakan nulis setelah subuh, bahkan sebelum mandi atau sarapan. Targetnya nggak muluk-muluk: cuma 15 menit. Kadang dapet setengah paragraf, kadang malah cuma mindahin kerangka dari rancangan awal di pikiran ke catatan.

Tapi dari 15 menit ini, aku belajar sesuatu: memulai itu jauh lebih penting daripada menunggu mood datang.

Karena ketika kamu memulai duluan, mood seringkali akan ikut datang menyusul.

2. Bikin Draft Kasar Tanpa Takut Salah

Dulu aku sering stuck karena terlalu ingin kalimatku langsung enak dibaca. Baru nulis 3 kalimat, aku udah balik lagi ke kalimat pertama buat diedit. Hasilnya? Sering nggak jadi-jadi.

Sekarang aku biarkan aja draft itu ‘berantakan’ dulu. Yang penting selesai. Nanti urusan edit belakangan.

Karena aku sadar:

Tulisan yang sempurna tidak lahir dari pikiran yang perfeksionis, tapi dari proses yang sabar dan mau diselesaikan.

3. Nyimpen Ide di Grup WhatsApp Diri Sendiri

Ada satu grup WA yang isinya cuma aku sendiri. Di situ aku suka nyatet ide, judul, bahkan quotes dari buku atau Twitter yang menarik.

Kelihatannya receh, ya. Tapi sering banget, pas aku bingung mau nulis apa, tinggal buka chat itu. Ide langsung mengalir.

Kebiasaan ini ngajarin aku: ide nggak harus datang dari sesi brainstorming serius. Kadang muncul saat nyuci piring, naik motor, atau ngelamun. Tugas kita cuma satu: catat sebelum lupa.

Cuma seringkali cara ini bisa bikin tulisan tenggelam dengan catatan lainnya. Kalau mau lebih recommended kamu bisa pakai aplikasi google keep atau catatan bawaan di smartphone masing-masing, ya!

4. Punya Playlist “Teman Nulis”

Setiap penulis punya kebiasaan unik. Ada yang butuh keheningan total, ada yang suka nulis sambil denger suara hujan. Aku?

Aku punya playlist khusus: isinya beragam. Mulai dari suara yang menenangkan, lagu relate tentang keadaan, atau lagu-lagu yang penuh semangat. Apapun itu biasanya aku sesuaikan dengan tema tulisan yang sedang dibuat.

Playlist ini bantu aku masuk ke “zona nulis” lebih cepat, apalagi kalau lagi capek atau banyak distraksi.

Karena ternyata, suasana itu bisa membentuk rasa. Dan rasa itulah yang mempengaruhi tulisan.

Ada juga fase aku nulis dengan penuh ketenangan. Jadi, ya nggak mendengarkan lagu apapun. Fokus menulis dengan penuh keseriusan. Intinya tergantung kamu saja lebih nyaman yang mana!

5. Mencatat Progress Nulis, Walau Cuma Sedikit

Setiap hari, aku punya satu halaman kecil buat catat progress nulis, misalnya kamu bisa pakai template berikut:

• Hari ini nulis apa?

• Jumlah kata?

• Mood-nya gimana?

• Tantangan yang dirasain?

Catatan ini bikin kamu lebih sadar kalau kemajuan itu nggak harus spektakuler. Bahkan 200 kata per hari, kalau konsisten, bisa jadi buku dalam waktu dua bulan.

Dan dari sana, kamu juga bisa belajar berdamai. Ada hari yang produktif, ada hari yang biasa aja. Tapi yang penting, kamu nggak berhenti sepenuhnya.

Bonus: Jangan Remehkan Hal-Hal Sepele

Sekarang, sambil mulai kerja di bimbel dan adaptasi dengan rutinitas baru yang lebih padat, aku jadi makin sadar betapa pentingnya kebiasaan-kebiasaan kecil ini.

Nggak butuh waktu 2 jam, nggak butuh alat tulis mahal.

Yang dibutuhkan cuma satu: kemauan untuk terus menulis, walau sedikit.

Kalau kamu juga sedang berjuang konsisten nulis, tapi merasa hidupmu sibuk atau mood-mu naik turun, coba deh bangun kebiasaan-kebiasaan kecil dulu.

Dan kalau kamu pengin belajar menulis dengan lebih terarah, kamu bisa cek Paket Lengkap Belajar Menulis yang aku buat, isinya mulai dari kumpulan e-book, sampai komunitas belajar menulis yang suportif.

Semua bisa kamu akses tanpa harus keluar rumah dan belajar lebih terarah karena ada update materi baru setiap sebulan sekali. Klik di sini!

Karena dari satu kebiasaan sepele hari ini… kamu mungkin sedang menanam benih untuk karya besarmu besok.

Kalau kamu suka artikel ini, boleh banget dishare ke teman-temanmu. Boleh juga sharing pengalamanmu di kolom komentar!

Karena mungkin, ada banyak orang di luar sana yang cuma butuh satu tulisan… untuk berani mulai menulis lagi.

Moch Abdul Aziz
Moch Abdul Aziz Aktif sharing tips dan motivasi menulis di instagram dan tiktok dengan username @abdulaziz.writer

3 komentar

Silakan berkomentar dengan sopan, boleh bertanya juga ataupun request tulisan selanjutnya!
Comment Author Avatar
10 April 2025 pukul 07.55 Hapus
Nah,setuju nih kak. Tinggal bagaimana caranya kita menuliskan dengan rangkaian demi kata agar menarik
Comment Author Avatar
10 April 2025 pukul 08.29 Hapus
Terimakasih tips nya kak! Kayaknya aku juga harus mulai nulis dikit-dikit rajin ya kak. Aku biasanya lebih ke daily journaling heheh
Comment Author Avatar
11 April 2025 pukul 06.56 Hapus
Sangat berguna, terutama bagi kita yang suka nungguin mood datang. Terima kasih. Aku bagikan ke akun X juga.