Cara Menulis Dialog yang Benar Sesuai Ketentuan
![]() |
ilustrasi menulis dialog (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com) |
Padahal, dialog yang rapi bisa bikin cerita lebih hidup dan mudah dipahami pembaca. Nah, biar nggak salah lagi, yuk pelajari aturan dasar penulisan dialog sesuai kaidah PUEBI berikut ini.
Oh iya, ini merupakan kelanjutan materi sebelumnya aturan dasar menulis. Silakan baca dulu jika belum kamu simak supaya mudah mengikutinya.
1. Gunakan Tanda Kutip Dua (")
Dialog wajib menggunakan tanda kutip dua. Contoh yang benar:
✔️ "Aku sakit," kata Alia.
Khusus untuk percakapan via chat atau telepon, kamu bisa menggunakan kurung siku ([]).
✔️ [Halo, kamu di mana?]
✔️ [Di hatimu, eaaaak!]
2. Pahami Aturan Dialog Tag
Dialog tag adalah frasa yang menjelaskan siapa yang bicara. Aturannya: setelah kalimat dialog, gunakan tanda koma, dan frasa setelahnya ditulis dengan huruf kecil.
❌ "Aku benci dia." Kata Dina.
✔️ "Aku benci dia," kata Dina.
❌ "Mau apa?" Tanya Dila.
✔️ "Mau apa?" tanya Dila.
❌ "Pergi!" Seru Arian.
✔️ "Pergi!" seru Arian.
Kenapa begitu? Karena kata seperti kata, tanya, seru termasuk dialog tag, jadi harus diawali dengan koma dan huruf kecil.
Contoh frasa dialog tag:
- Netral: kata, ucap, ujar, tutur, ungkap, tegas, ajak, pinta
- Respon: balas, jawab, sahut, sela, tukas
- Nada emosi: sindir, ejek, cela, canda
- Nada tinggi: teriak, seru, jerit
- Nada rendah: bisik, lirih, gumam
3. Bedakan Dialog Tag dan Dialog Aksi
Kalau setelah dialog bukan frasa dialog tag, maka disebut dialog aksi.
Aturannya: akhiri dialog dengan tanda titik, lalu lanjutkan kalimat dengan huruf kapital.
❌ "Aku rindu." dia menangis di hadapanku.
✔️ "Aku rindu." Dia menangis di hadapanku.
❌ "Kamu di mana?" tangannya bergetar.
✔️ "Kamu di mana?" Tangannya bergetar.
Kuncinya: kalau bukan dialog tag, maka setelah dialog harus pakai titik, lalu huruf kapital.
Kesimpulan
Menulis dialog memang terlihat sederhana, tapi ada aturan yang perlu dipahami agar tulisanmu lebih profesional. Gunakan tanda kutip dua, pahami perbedaan dialog tag dan dialog aksi, serta perhatikan penggunaan huruf kapital.
Dengan begitu, cerita yang kamu tulis akan lebih rapi, enak dibaca, dan pastinya membuat pembaca betah. Yuk, biasakan menulis dialog dengan benar mulai sekarang!