Aturan Penulisan Partikel dalam Bahasa Indonesia
![]() |
ilustrasi buku untuk menulis (pexels.com/cottonbro studio) |
Banyak penulis pemula keliru menulis partikel seperti pun, per, atau akhiran -lah, -kah, dan -tah. Dengan memahami aturan ini, tulisan kita akan terlihat lebih profesional dan enak dibaca.
Sebelum lanjut, pastikan kamu sdah membaca materi sebelumnya. Misalnya di edisi keenam materi penulisan tentang Penggunaan Huruf Kapital yang Tepat supaya lebih mudah mengikutinya. Kalau dirasa sudah, yuk kita lanjutkan.
1. Partikel -lah, -kah, -tah ditulis serangkai dengan kata sebelumnya
❌ Baca lah buku itu baik-baik!
✅ Bacalah buku itu baik-baik!
❌ Siapa kah gerangan dia?
✅ Siapakah gerangan dia?
❌ Apa tah gunanya bersedih hati?
✅ Apatah gunanya bersedih hati?
Ingat, partikel -lah, -kah, dan -tah tidak bisa dipisahkan. Partikel ini selalu melekat dengan kata yang mendahuluinya untuk memberi penekanan, menegaskan pertanyaan, atau nuansa kalimat. Kalau dipisah, bentuknya langsung terlihat salah.
2. Partikel pun (yang berdiri sendiri) ditulis terpisah
❌ Apapun permasalahan yang muncul, dia bisa mengatasinya.
✅ Apa pun permasalahan yang muncul, dia bisa mengatasinya.
❌ Jika kita hendak pulang tengah malampun, kendaraan masih tersedia.
✅ Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih tersedia.
❌ Jangankan dua kali, sekali kalipun engkau belum pernah datang.
✅ Jangankan dua kali, sekali kali pun engkau belum pernah datang.
Kalau “pun” bermakna juga/meski demikian, tulisannya harus terpisah. Kalau digabung, maknanya jadi kabur atau salah.
3. Pun sebagai kata penghubung ditulis serangkai
Bentuk yang benar: adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, jikapun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sementangpun, sungguhpun, walaupun.
❌ Meski pun sibuk, dia tetap menyelesaikan tugas tepat waktu.
✅ Meskipun sibuk, dia tetap menyelesaikan tugas tepat waktu.
❌ Walau pun lelah, dia tetap bersemangat.
✅ Walaupun lelah, dia tetap bersemangat.
❌ Bagaimana pun pekerjaan itu, harus selesai minggu depan.
✅ Bagaimanapun pekerjaan itu, harus selesai minggu depan.
Kalau “pun” sudah jadi bagian dari kata penghubung baku, tulisannya harus dirangkai. Jadi jangan dipisahkan karena sudah membentuk kata baru.
4. Partikel per bermakna demi, tiap, mulai, melalui ditulis terpisah
❌ Mereka masuk ke ruang rapat satu persatu.
✅ Mereka masuk ke ruang rapat satu per satu.
❌ Harga kain itu Rp50.000,00 permeter.
✅ Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
❌ Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per1 Januari.
✅ Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
❌ Dia menghubungiku pertelepon.
✅ Dia menghubungiku per telepon.
Partikel per selalu dipisahkan karena fungsinya memberi keterangan “tiap/demi/melalui”. Kalau digabung, jadi salah kaprah dan tidak sesuai kaidah EYD.
Kesimpulan
Menguasai aturan partikel memang terlihat detail kecil, tapi justru hal kecil inilah yang membedakan tulisan rapi dengan yang asal-asalan. Semakin terbiasa mempraktikkannya, semakin alami kita menulis dengan benar.
Jadi, jangan remehkan aturan bahasa sederhana seperti partikel. Mulailah menerapkannya di setiap tulisan agar pesan tersampaikan jelas, sekaligus meningkatkan kredibilitas sebagai penulis.
Nah, selamat, kamu sudah menyelesaikan 7 edisi materi kepenulisan ini. Kamu bisa memanfaatkan fitur kuis dasar kepenulisan untuk menguji seberapa jauh pemahanmu.
Sebenarnya ada tiga materi lagi, namun hanya dapat dibuka oleh Verified Member Ufuk Literasi. Jika kamu mau silakan bergabung dulu bersama kami, ya.