Review Buku Sudahi Overthinking biar Tak Pusing - Tikah Kumala
Table of Contents
![]() |
| Buku Sudahi Overthinking biar Tak Pusing (syalmahatpublishing.com/edited by ai) |
Bulan Oktober ini, saya fokus membaca salah satu buku. Yaitu berjudul Sudahi Overthinking biar Tak Pusing, Karya Tikah Kumala. Spesialnya, buku ini saya ikutkan dalam program SEBUKU (Sebulan Membaca Satu Buku) yang dilaksanakan Komunitas Ufuk Literasi.
Buku ini mempunyai ketebalan sejumlah 194 halaman, yang diterbitkan oleh Syalmahat Publishing. Sebuah buku non-fiksi yang cetakan pertamanya hadir di tahun 2022 lalu. Namun, meskipun begitu masih tetap relate dibaca saat ini.
Jika ditanya kenapa masih relate, itu karena pembahasan utama tentang overthinking yang akhir-akhir ini cukup sering dibicarakan oleh orang-orang, baik anak muda, remaja, bahkan dewasa sekalipun.
Isi Buku
Tikah Kumala mengawali buku ini dengan tagline 'Melepaskan Hidup dari Lorong Panjang Pikiran yang Berlebihan'. Sebuah tagline yang saya rasa sudah cukup mewakili isi buku di dalamnya.
Benar saja, pada intinya buku ini membahas seputar overthinking secara lengkap, meskipun dikaitkan dengan pengalaman pribadi ataupun pengamatan penulisnya pada sebagian besar pembahasannya namun di situlah letak menariknya.
Terdiri dari 5 bagian. Di antaranya pada bagian pertama berisi tentang Seni Menciptakan Masalah. Ternyata ada banyak hal di keseharian yang justru membuat overthinking itu bermunculan dengan sendirinya.
Tidak selalu faktor eksternal, namun overthinking tanpa disadari juga sering hadir dari dalam diri sendiri. Hal itu yang dibahas oleh penulis, supaya pembaca lebih bersikap bijak tentang setiap keadaan ataupun hal-hal yang terjadi untuk tidak buru-buru mengambil keputusan.
Selanjutnya, pada bagian kedua, penulis memberikan judul Laboratorium Rasa Gelisah. Di mana, ada berbagai sudut pandang yang bagi pembaca bisa dipertimbangkan ketika menghadapi sesuatu.
Misalnya seperti membuat masalah kecil jadi tampak gembung, hal ringan terasa berat, dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan overthinking. Ternyata, itu semua bisa dikendalikan dengan catatan orang-orang yang overthinking tidak memperburuk setiap masalah yang datang.
Bagian ketiga berisi tentang Upaya Melarikan Diri. Pada bagian ini penulis memaparkan beberapa hal yang justru jadi pelarian orang-orang ketika overthinking, yang sebenarnya hanya berujung memperkeruh keadaan mereka. Meski bagian ini berisi paling sedikit, namun cukup penting untuk dipahami pembaca.
Berlanjut pada bagian keempat, berisi tentang Arena Overthinking. Termasuk bagian yang paling banyak halamannya, saya rasa ini menjadi inti pembahasan buku. Tidak hanya membahas tentang overthinking pada diri sendiri, tapi juga bagaimana cara kita dalam bersikap terhadap berbagai lingkungan ataupun suasana.
Mulai dari menerima diri sendiri agar tidak overthinking berlebihan, pembahasan tentang masa lalu dan caranya berdamai, pencarian jati diri, perasaan resah bukan sekadar untuk pasrah, hingga permasalahan tentang passion dan kehidupan bertetangga.
Pada bagian kelima, Buku Sudahi Overthinking biar Tak Pusing ini memberikan Ruang Praktik. Ini semacam bentuk refleksi setelah proses memahami dan membaca buku hampir selesai. Pembaca diajak untuk mulai menerima dan mengakui, memindahkan isi kepala, sampai melepaskan apa yang tidak bisa dikendalikan.
Selain itu, buku ini juga mengajak pembaca untuk menghadirkan perasaan cukup supaya bisa berpikir secukupnya. Terdapat bagian catatan yang bisa diisi penulis sesuai panduan yang diberikan di dalam bukunya.
Penulis mengajak pembaca untuk menuliskan hal-hal yang dirasa overthinking. Misalnya mencatat tentang overthinking pada diri sendiri, keluarga, pekerjaan, sampai di lingkungan sosial. Semua itu dimaksudkan agar pembaca juga bisa praktik sekaligus merefleksikan apapun yang sedang dikhawatirkan nya.
Kelebihan Buku
Meskipun termasuk buku pengembangan diri dan non-fiksi, namun buku ini memberikan pengalaman baru untuk membaca khususnya saya. Karena warna atau layout bukunya yang terlihat fresh dan menarik.
Tidak seperti buku-buku non-fiksi pada umumnya yang cenderung kaku dan formal, buku Sudahi Overthinking biar Tak Pusing justru memberikan pengalaman membaca seperti diajak berbicara langsung bersama penulisnya.
Tikah Kumala berhasil menyampaikan pesan-pesan penting seputar Overthinking supaya tidak terus-menerus menjadi bentuk kekhwatiran, menjadi tulisan yang mudah dipahami oleh siapapun.
Meskipun bukunya tidak terlalu tebal, namun isinya memberikan banyak manfaat yang bisa diterapkan karena dilengkapi dengan pengamatan dan pengalaman sehari-hari. Hal tersebut yang kemudian membuat saya ikut relate di beberapa bagian.
Kekurangan Buku
Saya hampir tidak menemukan hal-hal yang perlu dievaluasi pada buku ini. Namun, jika harus menyampaikannya maka buku ini perlu diperhatikan dalam pembagian bab-nya.
Ada beberapa bagian yang subbagian nya terlalu banyak. Sehingga, mengakibatkan ketidakseimbangan jika ternyata ada bagian yang isinya hanya sedikit. Sebaiknya bisa disesuaikan lagi, mengingat semua bab cukup penting untuk dibahas. Sangat disayangkan jika pembagian subbabnya tidak merata.
Selain itu, terdapat beberapa halaman yang isi teksnya hanya sedikit. Mungkin, bisa dimaksimalkan dengan memberikan tambahan ilustrasi supaya halaman-halaman kosong tersebut lebih maksimal fungsinya.
Rating
Untuk buku ini, saya akan memberikan rating 4,7/5. Meskipun demikian, saya tetap merekomendasikan buku ini dibaca oleh mereka yang sedang merasa overthinking dan berusaha meredam hal tersebut. Karena overthinking tidak sepenuhnya akan pergi, namun bagaimana cara kita supaya mengelola overthinking tersebut tidak berlebihan dan mengganggu kegiatan sehari-hari.
Karena ada beberapa hal yang memang sebenarnya tidak perlu dipikirkan berlebihan. Cukup dijalani dan diperjuangkan sebaik-baiknya. Mengutip salah satu quote dalam buku ini yang mengatakan: percayalah, hidupmu akan terselamatkan jika kau tidak menyerah untuk tenggelam dalam masalahmu sendiri.
Nah, jadi itu adalah sedikit review yang bisa saya bagikan terkait buku berjudul Sudahi Overthingking biar Tak Pusing. Kalau kamu mau bukunya, masih tersedia di marketplace ataupun website resmi penerbit. Kalau kamu mau cepat, bisa langsung checkout melalui TikTokshop, ya. Apakah kamu tertarik membacanya juga?

Posting Komentar