Cara Membuat Outline Buku Nonfiksi untuk Penulis Pemula dan Contohnya

Table of Contents
penulis bingung membuat outline buku nonfiksi
ilustrasi penulis bingung membuat outline buku nonfiksi (pexels.com/Karola G)
Banyak penulis pemula ingin menulis buku nonfiksi, tetapi berhenti di tengah jalan karena merasa tulisannya tidak terarah. Salah satu penyebab utamanya adalah tidak memiliki outline yang jelas sejak awal.

Outline buku nonfiksi bukan alat untuk membatasi kreativitas, melainkan peta agar proses menulis lebih ringan dan selesai tepat waktu. Di kesempatan kali ini, Kak Aziz ingin membahas cara membuat outline buku nonfiksi untuk penulis pemula beserta contohnya secara sederhana dan mudah dipraktikkan. Pahami dan simak sampai akhir, ya.

Apa Itu Outline Buku Nonfiksi?

Outline buku nonfiksi adalah kerangka isi buku yang berisi urutan bab dan garis besar pembahasan. Outline membantu penulis tahu apa yang harus ditulis tanpa harus menebak-nebak setiap kali mulai menulis.

Dengan outline, kamu tidak menulis dari nol setiap hari. Kamu hanya mengembangkan poin-poin yang sudah direncanakan sebelumnya. Ini tentu jauh lebih mudah daripada kamu menulis tanpa tahu apa yang harus dituliskan.

Kenapa Penulis Pemula Wajib Punya Outline?

Banyak penulis pemula merasa stuck bukan karena kehabisan ide, tetapi karena idenya terlalu banyak dan tidak tersusun. Outline membantu menyederhanakan ide agar fokus pada satu tujuan utama.

Selain itu, outline membuat proses menulis lebih konsisten. Kamu tahu kapan harus membuka topik, memberi contoh, dan menutup pembahasan.

Kesalahan Umum Saat Membuat Outline Buku Nonfiksi

Kesalahan pertama adalah membuat outline terlalu detail hingga terasa melelahkan sebelum menulis. Outline seharusnya membantu, bukan malah membuat penulis takut memulai.

Kesalahan lainnya adalah memasukkan terlalu banyak topik dalam satu buku. Akibatnya, isi buku melebar dan sulit diselesaikan.

Cara Membuat Outline Buku Nonfiksi untuk Penulis Pemula

Nah, sekarang tidak perlu bingung lagi. Berikut adalah cara membuat atau menyusun outline buku nonfiksi yang bisa kamu terapkan. Sebenarnya, kamu bisa mengkreasikannya sendiri, ini hanya sebuah contoh dan gambaran saja secara umum.

1. Tentukan Tujuan Utama Buku

Langkah pertama adalah menjawab satu pertanyaan sederhana, buku ini ditulis untuk apa? Tujuan buku akan menentukan arah seluruh isi outline ke depannya.

Buku nonfiksi bisa bertujuan untuk berbagi pengalaman, memberi panduan, atau membangun personal branding. Pilih satu tujuan utama agar pembahasan tidak bercabang ke mana-mana.

2. Tentukan Target Pembaca Secara Spesifik

Outline yang baik selalu dibuat untuk ditargetkan kepada beberapa pembaca tertentu di kepala penulis. Menulis untuk semua orang justru membuat buku terasa tidak fokus.

Tentukan siapa pembaca bukumu, apa masalah mereka, dan apa yang mereka harapkan setelah membaca buku tersebut nantinya. Jawaban ini akan mempermudah penyusunan bab.

3. Tentukan Masalah Utama yang Dibahas

Buku nonfiksi yang kuat biasanya hanya fokus pada satu masalah utama. Masalah inilah yang akan menjadi benang merah seluruh isi buku.

Jika masalah utama sudah jelas, kamu tidak akan tergoda memasukkan topik yang sebenarnya tidak relevan. Kamu bisa mulai menuliskan berdasarkan keresahan yang pernah dialami, dan kamu sudah mempunyai solusinya. 

Bisa karena rekam jejak, perjuangan, atau bahkan pengalaman yang kamu rasakan. Buku yang dihasilkan karena rasa penasaran dan pengetahuan yang cukup dari penulisnya, biasanya tidak hanya mudah diselesaikan tapi juga mudah dipahami pembaca.

4. Pecah Masalah Menjadi Subpoin

Setelah menemukan masalah utama, pecah menjadi beberapa submasalah atau pembahasan kecil. Subpoin inilah yang nantinya bisa dijadikan bab.

Bayangkan kamu sedang menjelaskan masalah tersebut kepada teman secara runtut. Urutan penjelasan itulah cikal bakal outline bukumu.

5. Susun Urutan Bab Secara Logis

Susun subpoin tadi menjadi urutan bab dari pembahasan paling dasar hingga solusi atau penutup. Urutan yang logis membuat pembaca lebih mudah mengikuti alur buku.

Kamu tidak perlu memikirkan judul bab yang sempurna di tahap ini. Gunakan judul sementara yang mudah kamu pahami. Ingat, nanti bisa direvisi dan disesuaikan lagi.

Contoh Outline Buku Nonfiksi Sederhana

Berikut contoh outline buku nonfiksi untuk penulis pemula dengan tema pengalaman dan pembelajaran. Ini hanya contoh, kamu bisa explore sendiri sesuai kreatifitas dan kebutuhan.

  • Bab 1: Latar Belakang Masalah yang Dialami
    Bab ini membahas kondisi awal dan alasan kenapa topik buku ini penting untuk dibahas.

  • Bab 2: Kesalahan yang Sering Terjadi
    Bab ini menjelaskan kesalahan umum yang dialami pembaca berdasarkan pengalaman atau pengamatan penulis.

  • Bab 3: Dampak Jika Masalah Tidak Disadari
    Bab ini membahas konsekuensi yang muncul jika pembaca terus berada di kondisi tersebut.

  • Bab 4: Pembelajaran dan Perubahan Pola Pikir
    Bab ini berisi insight dan sudut pandang baru yang ditawarkan penulis.

  • Bab 5: Langkah Praktis yang Bisa Dilakukan
    Bab ini berisi panduan atau langkah sederhana yang bisa langsung dicoba pembaca.

Contoh Outline Buku Nonfiksi Berdasarkan Judul Nyata

Sebagai gambaran yang lebih konkret, berikut contoh outline jika kamu ingin menulis buku berjudul “Sukses Menghasilkan 2 Digit Pertama dari Menulis Buku.”

  • Bab 1: Realita Menghasilkan Uang dari Menulis Buku
    Bab ini membahas gambaran umum dunia kepenulisan buku, ekspektasi yang sering keliru, serta kenapa target 2 digit pertama penting untuk penulis pemula.

  • Bab 2: Kesalahan Penulis Pemula Saat Ingin Menghasilkan Uang
    Bab ini mengulas kesalahan umum seperti terlalu fokus ke kesempurnaan, salah memilih jalur penerbitan, dan tidak memahami tujuan buku.

  • Bab 3: Menentukan Konsep Buku yang Bisa Menghasilkan
    Bab ini membahas cara memilih topik, target pembaca, dan konsep buku yang realistis untuk menghasilkan pendapatan awal.

  • Bab 4: Proses Menulis Buku yang Efisien dan Selesai
    Bab ini menjelaskan strategi menulis yang fokus pada penyelesaian naskah tanpa terjebak overthinking.

  • Bab 5: Pilihan Jalur Penerbitan dan Dampaknya ke Penghasilan
    Bab ini membahas perbedaan penerbit mayor, indie, dan terbit mandiri dalam kaitannya dengan potensi penghasilan.

  • Bab 6: Strategi Sederhana Menjual Buku Pertama
    Bab ini berisi langkah praktis memasarkan buku, membangun kepercayaan pembaca, dan mendapatkan penjualan pertama.

  • Bab 7: Mengelola Ekspektasi dan Mengembangkan Karya Selanjutnya
    Bab ini membahas cara memaknai penghasilan awal dan menjadikannya pijakan untuk karya dan produk berikutnya.

Tips Agar Outline Tidak Terasa Mengikat

Outline bukan aturan mati yang tidak boleh diubah. Saat menulis, kamu boleh menambah, mengurangi, atau menggeser urutan bab sesuai kebutuhan.

Anggap outline sebagai teman diskusi, bukan atasan yang harus selalu dituruti. Fleksibilitas ini penting agar proses menulis tetap menyenangkan.

Membuat outline buku nonfiksi adalah langkah awal agar proses menulis lebih terarah dan tidak melelahkan. Penulis pemula tidak perlu menunggu outline sempurna untuk mulai menulis.

Outline yang cukup dan bisa dieksekusi jauh lebih berharga daripada outline ideal yang tidak pernah berkembang menjadi buku. Nah, kamu sudah pernah membuat outline dalam penulisan buku nonfiksi atau belum?

Moch Abdul Aziz
Moch Abdul Aziz Aktif sharing tips dan motivasi menulis di instagram dan tiktok dengan username @abdulaziz.writer

Posting Komentar