Apakah Ada Negara Tetangga yang Lebih Worth It dari Indonesia?

Table of Contents
ilustrasi perjalanan ke luar negeri (freepik.com/freepik)
Banyak anak muda Indonesia seringkali kepikiran, “Enakan tinggal di negara tetangga kali, ya?” Apalagi kalau dengar cerita gaji di Malaysia, Singapura, atau Australia yang bisa beberapa kali lipat dari UMR. Tapi pertanyaannya, apakah benar pindah ke luar negeri otomatis bikin hidup lebih enak?

Daripada bingung membandingkan sana-sini, sebenarnya ada hal yang bisa kita lakukan sejak sekarang. Apalagi kalau bukan meningkatkan skill. Salah satunya skill menulis, karena skill ini bisa membuka pintu ke banyak peluang global tanpa harus pindah negara. Berikut ini beberapa alasan kenapa meningkatkan skill lebih worth it daripada sekadar kabur ke luar negeri.

1. Biaya Hidup Negara Tetangga Tidak Selalu Lebih Murah

ilustrasi membawa uang (pexels.com/Pixabay)
Banyak orang mengira kalau kerja di luar negeri pasti lebih kaya karena gajinya besar. Memang benar, di negara seperti Singapura atau Australia, gaji rata-rata bisa jauh di atas Indonesia. Namun, di balik itu ada biaya hidup yang juga ikut melambung tinggi. Harga makanan, sewa tempat tinggal, dan biaya transportasi bisa menghabiskan sebagian besar pendapatan bulanan.

Jika dihitung-hitung, selisih gaji yang terlihat besar di awal ternyata tidak banyak tersisa setelah dipotong kebutuhan sehari-hari. Bahkan, sebagian orang justru merasa lebih hemat tinggal di Indonesia dengan penghasilan dari luar negeri. Jadi, pindah negara belum tentu solusi paling efektif untuk memperbaiki kondisi keuangan.

2. Pindah Negara Bukan Solusi Instan

ilustrasi melakukan perjalanan (pexels.com/Nubia Navarro (nubikini))
Kerja di luar negeri sering dianggap sebagai jalan pintas untuk sukses. Faktanya, banyak pekerja migran yang menghadapi tantangan berat, mulai dari adaptasi budaya, perbedaan bahasa, hingga tekanan kerja yang lebih tinggi. Tidak jarang rasa rindu keluarga juga menjadi beban mental yang sulit diatasi.

Bayangkan kalau sudah capek kerja seharian, masih harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang belum tentu ramah. Jadi, meskipun terlihat menjanjikan, pindah negara bukan berarti langsung terbebas dari masalah. Kita tetap harus punya bekal skill agar bisa bertahan di mana pun berada.

3. Skill Bisa Dibawa ke Mana Saja

ilustrasi menulis (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)
Berbeda dengan lokasi fisik, skill itu fleksibel. Kalau mempunyai skill menulis, kamu bisa kerja dari mana saja, entah dari rumah, kafe, bahkan saat sedang traveling. Teknologi sekarang memungkinkan kita terhubung dengan klien dari seluruh dunia tanpa harus pindah tempat tinggal.

Inilah keuntungan besar yang jarang disadari. Dengan skill menulis, kamu bisa membawa kantor ke mana saja. Jadi, daripada repot mikirin pindah negara, lebih praktis membangun skill yang bisa dipakai di mana pun kita berada.

4. Klien Luar Negeri Lebih Menghargai Skill

ilustrasi bekerja sama (pexels.com/Anna Shvets)
Menulis dalam bahasa Indonesia mungkin terasa biasa karena pasarnya terbatas. Tapi kalau bisa menulis dalam bahasa Inggris, peluangmu terbuka sangat lebar. Klien dari luar negeri biasanya berani membayar lebih mahal untuk tulisan berkualitas.

Dengan kata lain, skill menulis bisa jadi paspor untuk menembus pasar internasional tanpa perlu pindah negara. Bayaran yang masuk pun bisa dalam dolar, sehingga nilainya jauh lebih tinggi ketika ditukar ke rupiah. Inilah keuntungan yang jarang dipikirkan kalau hanya fokus pada gaji di luar negeri. Saya sendiri pernah mendapatkan gaji dolar dari perusahaan luar negeri, yaitu menulis di medium.

5. Hasil Kerja Bisa Dipakai Jalan-Jalan

ilustrasi jalan-jalan (pexels.com/Pixabay)
Daripada kerja keras di negara tetangga dengan biaya hidup yang tinggi, lebih menyenangkan kalau kita bisa menghasilkan dolar dari skill menulis lalu dipakai untuk liburan. Misalnya, kamu tetap tinggal di Indonesia dengan biaya hidup yang lebih rendah, tapi penghasilanmu dari klien luar negeri.

Hasilnya, tabungan lebih cepat terkumpul, dan kamu bisa jalan-jalan ke luar negeri dengan tenang. Jadi bukan kabur untuk bekerja mati-matian, melainkan menikmati hidup karena penghasilan sudah cukup. Ini lebih worth it dan realistis untuk jangka panjang.

6. Fleksibilitas Tanpa Batas Lokasi

ilustrasi lokasi (pexels.com/Pixabay)
Bekerja di luar negeri tetap mengikat kita pada jam kerja yang ketat dan aturan kantor yang tidak selalu sesuai dengan gaya hidup. Sementara itu, dengan menjadi penulis lepas, kamu bisa mengatur jadwal sendiri. Mau kerja pagi, malam, atau sambil traveling, semua bisa diatur.

Fleksibilitas inilah yang banyak dicari anak muda sekarang. Kita ingin tetap produktif tanpa kehilangan kebebasan. Menulis sebagai skill bukan hanya memberi penghasilan, tapi juga kesempatan untuk hidup dengan ritme yang kita pilih sendiri.

7. Investasi Skill Lebih Worth It daripada Kabur

ilustrasi belajar (pexels.com/Min An)
Pada akhirnya, pertanyaan apakah negara tetangga lebih worth it dari Indonesia kembali ke diri kita sendiri. Kalau hanya mengandalkan lokasi, jawabannya bisa berbeda-beda. Tapi kalau punya skill, terutama skill menulis, kita bisa menghasilkan dari mana saja tanpa harus pindah.

Daripada bingung mau kabur ke mana, lebih baik investasikan waktu dan energi untuk meningkatkan skill. Dengan begitu, kita tetap bisa menikmati hidup di Indonesia, sambil tetap punya kesempatan menikmati pengalaman global lewat pekerjaan remote. Inilah cara lebih cerdas untuk menyiapkan masa depan.

Kalau kamu tertarik mulai belajar skill menulis, ada banyak cara, nih. Misalnya ikut kelas menulis, latihan rutin bikin artikel, atau mulai terjun ke platform freelance. Ingat, dunia sekarang menghargai skill, bukan sekadar lokasi. Jadi, yuk asah kemampuanmu dari sekarang!

Moch Abdul Aziz
Moch Abdul Aziz Aktif sharing tips dan motivasi menulis di instagram dan tiktok dengan username @abdulaziz.writer

Posting Komentar