5 Bentuk Recharge Energi Versi Introvert yang Wajib Dipahami Ekstrovert
Table of Contents
![]() |
ilustrasi introvert membaca buku (pexels.com/cottonbro studio) |
Sayangnya, gaya recharge ini sering disalahpahami atau bahkan dianggap aneh. Padahal, mengenali gaya mengisi ulang energi seseorang itu kunci untuk menjaga hubungan tetap nyaman dan saling menghargai.
Tidak sekadar hubungan pertemanan, tapi juga relasi profesional di tempat kerja. Apalagi perbedaan kepribadian sudah pasti selalu ada. Nah, berikut 5 gaya recharge energi versi introvert yang layak dipahami extrovert!
Musik memang bisa menjadi teman terbaik, tapi bagi introvert, menikmati musik itu adalah momen pribadi. Earphone membuat mereka merasa lebih terlindungi dari kebisingan luar.
Introvert nggak selalu membutuhkan partner nonton untuk menikmati film. Justru, nonton sendiri bikin mereka lebih bebas menangkap emosi dari cerita yang ditonton.
1. Menyendiri di kamar tanpa interupsi
![]() |
ilustrasi membaca buku di kamar (pexels.com) |
Introvert merasa tenang saat mempunyai waktu sendiri tanpa harus menjelaskan apa-apa ke siapa pun. Duduk diam, rebahan, atau sekadar memandangi langit-langit kamar bisa jadi momen paling damai.
Ini bukan berarti mereka sedang sedih atau marah, mereka hanya butuh tenang. Kadang, ruang sunyi adalah bentuk kasih sayang mereka ke diri sendiri.
Meskipun terkesan membosankan bagi orang-orang extrovert, namun realitanya ini yang jadi favorit si introvert. Jangan salah jika mereka tiba-tiba enggan diajak bertemu, bisa jadi sedang melakukan recharge energi versi mereka sendiri.
2. Mendengarkan musik dengan earphone, bukan speaker
![]() |
ilustrasi orang mendengarkan konten berbahasa Inggris (pexels.com/Andrea Piacquadio) |
Mendengarkan lagu-lagu favorit sambil menenangkan pikiran jadi cara mereka recharge setelah seharian berinteraksi. Jangan salah sangka, ini bukan berarti menutup diri, tapi sedang mengisi ulang energi sosial.
Bertemu dengan banyak orang dalam waktu lama membuat energi mereka lebih cepat terkuras. Bisa jadi memilih menyendiri atau memasang earphone untuk mendengarkan musik tanpa gangguan adalah alternatif pilihan yang mereka sukai.
3. Menonton film sendiri dengan genre yang disukai
![]() |
ilustrasi menonton film (pexels.com/Tima Miroshnichenko) |
Mereka bisa tertawa, menangis, atau berpikir lebih dalam tanpa gangguan komentar. Ini semacam pelarian lembut yang menyenangkan untuk pikiran yang penuh.
Film favorit bagi introvert juga bervariasi. Tidak hanya tentang drama keluarga, genre komedi, atau bahkan kartun yang menarik. Film pilihan mereka juga seringkali bergenre romantis. Semua tergantung preferensi masing-masing pastinya.
Menulis adalah cara introvert mengurai isi kepala tanpa perlu ngomong keras-keras. Melalui journaling, mereka bisa refleksi, menenangkan diri, sekaligus menyimpan momen penting.
Bagi sebagian orang, jalan tanpa arah mungkin terasa aneh. Tapi bagi introvert, itu adalah bagian dari meditasi. Langkah-langkah kecil sambil menghirup udara segar bisa meredakan pikiran yang riuh.
4. Menulis atau journaling dalam keheningan
![]() |
ilustrasi membuat to-do list (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator) |
Aktivitas ini seperti ngobrol, tapi dengan diri sendiri dan lebih jujur. Ini bukan bermakna kesepian, tapi koneksi yang dalam dengan pikiran sendiri.
Ketika menuliskan semua yang dirasakan, introvert akan menyadari bahwa beban di hari tersebut terasa lebih ringan dan ternyata tidak semua harus dipikirkan berlarut-larut. Menulis dan hanya membacanya untuk diri sendiri adalah bagian dari recharge energi versi introvert yang tidak kalah seru.
5. Berjalan sendiri tanpa tujuan yang jelas
![]() |
ilustrasi bekerja sama (pexels.com/Karolina Kaboompics) |
Kadang mereka tidak butuh tempat yang spesifik, hanya perlu menjauh sebentar dari keramaian. Selain berjalan, introvert juga sering menggunakan sepeda, motor, atau alat transportasi lain yang dijadikan sebagai perantara untuk menikmati tempat yang agak jauh.
Bagi introvert, tempat-tempat menenangkan jauh lebih menarik daripada keramaian yang diisi orang-orang FOMO untuk berkunjung. Bukan berarti tidak butuh bersosialisasi, namun kenyamanan ala introvert sedikit berbeda dengan orang extrovert.
Memahami gaya recharge energi ala introvert bukan berarti harus ikut-ikutan kesepian. Tapi ini tentang menghargai cara orang lain menjaga kewarasan mentalnya. Energi sosial itu bukan tentang seberapa sering kita berkumpul, tapi seberapa nyaman kita dengan diri sendiri dan orang lain.
Yuk, jadi teman yang saling memahami, bukan memaksa! Kalau kamu punya teman yang introvert boleh banget bagikan tulisan ini ke mereka, ya. Boleh juga dijadikan story untuk memberikan insight kepada orang-orang extrovert supaya mereka bisa lebih memahami satu sama lain, haha. Kalau menurut kamu sendiri, Kak Aziz termasuk introvert atau extrovert, nih?