5 Alasan Jadi Penulis Bisa Bikin Kamu Awet Muda
Table of Contents
![]() |
| ilustrasi penulis awet muda (pexels.com/Karola G) |
Menariknya, beberapa penelitian justru mendukung teori bahwa aktivitas menulis punya manfaat untuk kesehatan mental dan daya tahan tubuh. Kalau kesehatan mental dan fisik terjaga, awet muda itu cuma efek samping manisnya. Nah, daripada debat panjang lebar yuk simak lima alasan berikut.
1. Menulis Mengurangi Stres dan Membuat Hidup Lebih Lega
Menulis itu seperti tempat curhat paling aman, karena kamu bebas menuangkan semua beban tanpa takut dihakimi. Ketika beban di kepala berkurang, tubuh pun terasa lebih ringan.
Penelitian dari James Pennebaker, psikolog Universitas Texas, menemukan bahwa menulis ekspresif selama 15–20 menit selama 3–4 hari berturut-turut dapat menurunkan stres dan memperbaiki mood. Tubuh yang jarang stres biasanya memproduksi hormon kortisol lebih sedikit, sehingga memperlambat penuaan dini.
Kalau kamu sering menulis untuk melepaskan emosi, itu artinya kamu sedang merawat kesehatan mentalmu. Dan mental yang sehat adalah salah satu kunci awet muda.
2. Menulis Membuat Otak Tetap Aktif dan Tajam
Menulis memaksa otak untuk terus berpikir, mengolah kata, dan menyusun ide menjadi kalimat. Aktivitas ini membuat otak tetap aktif dan rasanya seperti berolahraga setiap hari.
Sebuah studi dalam jurnal Neurology tahun 2013 menyebutkan bahwa aktivitas mental seperti menulis dan membaca bisa menurunkan risiko penurunan daya ingat pada usia lanjut. Artinya, menulis rutin itu seperti memberikan vitamin untuk otak agar tetap muda dan tajam.
Semakin sering kamu menulis, semakin terlatih otakmu dalam berpikir jernih dan kreatif. Dan percaya deh, pola pikir yang fresh bikin penampilan dan aura seseorang ikut terlihat muda.
3. Menulis Meningkatkan Rasa Bahagia
![]() |
| ilustrasi penulis sedang tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio) |
Aktivitas kreatif seperti menulis terbukti dapat meningkatkan produksi dopamin, hormon yang membuat seseorang merasa lebih semangat dan bahagia. Ketika hati bahagia, wajah pun cenderung terlihat lebih cerah dan berseri.
Penulis yang menikmati proses menulis biasanya punya “glow” tersendiri karena hidupnya penuh rasa syukur. Dan bahagia itu seperti skincare alami yang efeknya nggak main-main.
4. Menulis Membuat Jiwa Terus Muda Karena Selalu Belajar
![]() |
| ilustrasi penulis berdiskusi tentang skill freelance writer (pexels.com/Mike Jones) |
Psikologi perkembangan menyebut konsep lifelong learning sebagai salah satu faktor yang membuat seseorang merasa muda secara psikologis. Orang yang pikirannya terus bertumbuh biasanya punya energi positif yang terasa segar.
Sebagai penulis, kamu tidak pernah benar-benar berhenti belajar karena selalu ada wawasan baru untuk ditulis. Dan jiwa yang muda biasanya terpancar ke wajah dan sikapmu sehari-hari.
5. Penulis Punya “Me Time” yang Berkualitas
![]() |
| ilustrasi belajar menulis artikel (pexels.com) |
Me time yang berkualitas memberi ruang untuk refleksi diri dan menata pikiran. Ini membuat hati lebih damai dan jauh dari overthinking yang menguras energi.
Ketika kamu rutin meluangkan waktu menulis untuk diri sendiri, hidupmu terasa lebih seimbang dan bahagia. Dan orang yang hidup seimbang itu biasanya awet muda baik dari luar maupun dalam.
Menulis bukan hanya tentang menghasilkan karya, tapi juga merawat diri dari dalam. Jadi kalau ingin tetap fresh dan terlihat muda lebih lama, teruslah menulis dan nikmati prosesnya. Nah, kalau kamu masih menjadikan menulis ini sekadar rutinitas atau justru sudah di level serius sebagai pekerjaan yang menghasilkan, nih?






Posting Komentar