10 Tahapan Menerbitkan Buku Pertama untuk Penulis Pemula
![]() |
| ilustrasi kumpulan buku yang terbit (pexels.com/Tima Miroshnichenko) |
Nah, tulisan artikel ini akan membahas 10 tahapan menerbitkan buku pertama untuk penulis pemula secara realistis dan mudah dipahami. Panduan ini cocok untuk kamu yang ingin bukunya benar-benar terbit, bukan hanya berhenti sebagai wacana. Sudah siap? Jangan lupa catat poin pentingnya, ya.
1. Menentukan Tujuan Menulis Buku
Sebelum menulis satu paragraf pun, kamu perlu tahu alasan kenapa ingin menerbitkan buku pertama. Tujuan ini akan memengaruhi isi buku, gaya bahasa, hingga jalur penerbitan yang kamu pilih.
Buku bisa ditulis untuk personal branding, berbagi pengalaman, portofolio profesional, atau produk yang ingin dijual. Semakin jelas tujuannya, semakin terarah proses menulis dan menerbitkannya.
2. Memilih Jenis Buku yang Paling Masuk Akal
Penulis pemula sering terjebak ingin langsung menulis buku yang terlalu kompleks. Padahal, buku pertama sebaiknya dipilih dari jenis yang paling dekat dengan pengalaman dan pengetahuanmu.
Buku nonfiksi berbasis pengalaman atau keahlian biasanya lebih mudah diselesaikan. Namun, jika kamu nyaman di fiksi, pastikan alurnya sederhana dan realistis untuk dituntaskan.
3. Menentukan Ide Utama dan Sudut Pandang
Banyak naskah berhenti di tengah jalan karena ide yang terlalu lebar. Buku pertama akan lebih kuat jika hanya fokus pada satu gagasan utama dengan sudut pandang yang jelas.
Tentukan siapa target pembacanya dan masalah apa yang ingin dibantu oleh bukumu. Dengan begitu, isi buku akan terasa relevan dan tidak melebar ke mana-mana.
4. Menyusun Outline sebagai Peta Menulis
Outline membantu kamu menulis dengan arah yang jelas tanpa harus menebak-nebak isi bab berikutnya. Tahapan ini sering dianggap sepele, padahal sangat menentukan kelancaran menulis.
Susun daftar bab beserta gambaran singkat isinya. Outline tidak harus sempurna karena bisa berubah seiring proses menulis berlangsung.
5. Menulis Naskah Secara Konsisten dan Realistis
Menulis buku pertama tidak harus langsung rapi dan sempurna. Fokus utama di tahap ini adalah menyelesaikan naskah, bukan menghasilkan tulisan terbaik.
Tentukan target kecil yang realistis, misalnya 300–500 kata per hari. Konsistensi jauh lebih penting daripada menunggu mood datang.
6. Melakukan Self-Editing dan Revisi Awal
Setelah naskah selesai, jangan langsung buru-buru menerbitkannya. Beri jarak waktu agar kamu bisa membaca ulang dengan sudut pandang pembaca.
Perbaiki alur, kejelasan isi, dan kesalahan penulisan yang terlihat jelas. Editing awal ini membantu naskah menjadi lebih rapi sebelum masuk tahap berikutnya.
7. Menentukan Jalur Penerbitan Buku
Penulis pemula perlu memahami bahwa ada beberapa jalur untuk menerbitkan buku pertama. Setiap jalur memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Penerbit mayor cocok bagi yang siap menunggu proses seleksi. Penerbit indie atau self publishing lebih fleksibel dan sering menjadi pilihan realistis untuk buku pertama.
8. Mengurus ISBN, Cover, dan Tata Letak
ISBN berfungsi sebagai identitas resmi buku dan biasanya diperlukan jika buku ingin dipasarkan lebih luas. Cover dan layout juga berperan besar dalam kenyamanan membaca.
Pastikan desain sampul mencerminkan isi buku dan terlihat profesional. Tata letak yang rapi membuat pembaca betah dan tidak cepat lelah.
9. Mempersiapkan Proses Terbit dan Distribusi
Setelah naskah siap, tahap selanjutnya adalah proses cetak atau unggah buku digital yang biasa disebut ebook. Pastikan semua detail sudah diperiksa agar tidak ada kesalahan fatal.
Tentukan juga bagaimana buku akan didistribusikan, baik secara online maupun offline. Perencanaan distribusi membantu buku lebih mudah ditemukan pembaca.
10. Melakukan Promosi Sederhana dan Evaluasi
Buku yang sudah terbit tetap perlu dikenalkan, meskipun dengan cara sederhana. Promosi bisa dimulai dari media sosial, komunitas, atau lingkar terdekat.
Buku pertama tidak harus langsung laris. Jadikan proses ini sebagai pembelajaran untuk menerbitkan karya berikutnya dengan lebih matang.
Menerbitkan buku pertama adalah proses belajar yang penuh tantangan sekaligus pengalaman berharga. Tidak perlu menunggu sempurna untuk memulai langkah pertama.
Selama kamu memahami tahapan menerbitkan buku pertama dan menjalaninya dengan konsisten, peluang bukumu benar-benar terbit akan selalu terbuka. Nah, pertanyaannya sekarang ini kamu sudah sampai tahap mana?
