5 Alasan HRD Tidak Membalas Email, Padahal Kamu Sudah Follow Up!

Table of Contents
seseorang laki-laki sedang menunggu balasan email dari hrd
ilustrasi seorang hrd tidak membalas email (pexels.com/Jack Sparrow)
Mengirim CV, lolos tahap awal, lalu melakukan follow up adalah hal wajar dalam proses melamar kerja. Namun, tidak sedikit pelamar yang justru kebingungan saat HRD tidak kunjung memberi balasan.

Padahal, kamu merasa sudah mengirim email dengan sopan dan profesional. Nyatanya, ada beberapa alasan umum kenapa HRD memilih diam meski sudah menerima follow up darimu. Nah, berikut adalah 5 alasannya!

1. Proses Rekrutmen Masih Berjalan

Salah satu alasan paling umum HRD tidak membalas email follow up adalah karena proses rekrutmen belum selesai. Mereka masih menyaring kandidat dan belum bisa memberi kepastian.

Dalam kondisi ini, HRD biasanya menunggu semua tahapan seleksi rampung terlebih dahulu. Membalas satu kandidat saja bisa menimbulkan ekspektasi yang belum tentu sesuai hasil akhir.

Karena itu, tidak dibalas bukan berarti kamu gugur. Bisa jadi kamu masih masuk pertimbangan dan hanya perlu menunggu waktu yang tepat.

2. Kandidat Sudah Dipilih Tapi Belum Diumumkan

Ada kalanya HRD sebenarnya sudah menentukan kandidat terpilih. Namun, pengumuman resmi belum bisa disampaikan karena alasan internal.

Beberapa perusahaan memiliki aturan untuk mengumumkan hasil seleksi secara serentak. Selama periode tersebut, email follow up sering kali tidak diprioritaskan.

Jika ini yang terjadi, diamnya HRD bukan bentuk penolakan personal. Mereka hanya menunggu waktu pengumuman yang sudah ditetapkan.

3. Email Follow Up Terlalu Sering dan Kurang Efektif

Follow up memang dianjurkan, tapi jika terlalu sering justru bisa berdampak negatif. HRD bisa menilai kamu kurang memahami etika komunikasi profesional.

Idealnya, follow up dilakukan satu kali setelah sekitar satu minggu tanpa kabar. Email juga sebaiknya singkat, jelas, dan langsung ke tujuan.

Follow up yang efektif menunjukkan kedewasaan dan sikap profesional. Ini jauh lebih dihargai dibanding email yang terkesan mendesak dan spam.

4. Email Masuk Spam atau Terselip

Masalah teknis juga sering menjadi penyebab email tidak dibalas. Email bisa saja masuk ke folder spam atau tertimbun ratusan pesan lain.

HRD menerima banyak email setiap hari, mulai dari CV hingga komunikasi internal. Tidak semua pesan bisa langsung terbaca.

Karena itu, penting menggunakan subjek email yang jelas dan profesional. Subjek yang tepat meningkatkan peluang emailmu dibuka.

5. HRD Tidak Wajib Membalas Semua Email

Faktanya, HRD memang tidak berkewajiban membalas semua email follow up. Terutama jika pelamar belum masuk dalam shortlist.

Dengan jumlah pelamar yang sangat banyak, HRD harus memprioritaskan kandidat tertentu. Email follow up sering kali bukan prioritas utama.

Hal ini bukan cerminan kualitas dirimu sebagai kandidat. Persaingan kerja memang ketat dan tidak selalu personal.

Tidak dibalas HRD bukan berarti usahamu sia-sia. Ada banyak faktor di balik keputusan tersebut yang sering kali di luar kendali pelamar.

Yang terpenting, tetap jaga sikap profesional dan terus melangkah. Bisa jadi, kesempatan yang lebih tepat sedang menunggumu di tempat lain. Yuk, semangat berjuang lagi sambil terus meningkatkan kualitas diri!

Moch Abdul Aziz
Moch Abdul Aziz Aktif sharing tips dan motivasi menulis di instagram dan tiktok dengan username @abdulaziz.writer

Posting Komentar