5 Hal yang Bikin Writer’s Block Semakin Parah

Table of Contents
ilustrasi penulis mengalami writers block (freepik.com/freepik)

Hampir semua penulis pernah mengalami writer’s block. Rasanya seperti kosong, ide stuck, dan tulisan mandek di tengah jalan. Hal ini memang wajar, tapi banyak penulis tanpa sadar justru melakukan hal-hal kecil yang membuat writer’s block semakin parah.

Daripada makin terjebak dalam kebuntuan, lebih baik kita kenali dulu kesalahan-kesalahan ini. Dengan begitu, kita bisa lebih bijak menyikapinya dan segera kembali produktif. Yuk simak lima hal yang diam-diam bisa memperpanjang writer’s block berikut. Baca dan pahami sampai akhir, deh.

1. Terlalu Memaksakan Diri untuk Menulis

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Banyak penulis mengira kalau writer’s block bisa diatasi dengan terus memaksa menulis. Padahal, memaksa diri dalam kondisi mental yang mentok hanya akan menambah stres. Hasil tulisan pun biasanya menjadi kaku dan jauh dari kata maksimal.

Daripada memaksa, ambil jeda sebentar untuk mengistirahatkan otak. Jeda ini bisa berupa jalan-jalan singkat, membaca buku, atau sekadar tidur siang. Dengan begitu, energi kreatif bisa kembali terasa segar.

2. Terjebak Membandingkan Diri dengan Penulis Lain

ilustrasi burnout (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
Membandingkan progres kita dengan penulis lain sering kali membuat writer’s block semakin parah. Alih-alih termotivasi, perasaan minder justru muncul dan membuat ide terasa macet. Hal ini sangat berbahaya bagi konsistensi.

Setiap penulis punya ritme dan proses kreatif masing-masing. Tidak ada gunanya mengukur diri dengan standar orang lain. Fokuslah pada perjalananmu sendiri agar tetap percaya diri.

3. Mengabaikan Rutinitas Sehat

penulis merasa bersalah (pexels.com/Gustavo Fring)
Writer’s block sering diperparah oleh kondisi tubuh yang tidak fit. Kurang tidur, terlalu lama bermain dan scrolling gadget, atau jarang olahraga bisa menurunkan energi. Akibatnya, produktivitas menulis ikut tersendat.

Tubuh yang segar punya peran besar dalam melancarkan ide. Karena itu, jaga pola makan, istirahat cukup, dan lakukan aktivitas fisik ringan. Kadang solusi writer’s block bukan pada kata-kata, tapi pada kesehatan tubuh.

4. Menunggu Inspirasi Tanpa Bertindak

ilustrasi menulis dengan AI (freepik.com/freepik)
Banyak penulis memilih menunggu inspirasi datang dengan sendirinya. Sayangnya, inspirasi tidak selalu muncul begitu saja, apalagi saat ide sedang stuck. Akhirnya writer’s block malah terasa lebih berat.

Lebih baik mulai dengan langkah kecil meskipun sederhana. Bisa mulai dari menulis catatan harian, membuat outline singkat, atau sekadar mencatat ide random. Dari hal-hal kecil inilah, inspirasi perlahan kembali mengalir.

5. Menganggap Writer’s Block Sebagai Musuh

ilustrasi mahasiswa burnout (pexels.com/Mikhail Nilov)
Sebagian penulis melihat writer’s block sebagai hal menakutkan. Sikap ini justru menambah tekanan mental dan membuat pikiran makin mentok. Semakin dianggap musuh, writer’s block semakin sulit diatasi.

Cobalah ubah cara pandangmu terhadap writer’s block. Anggap ia sebagai bagian alami dari proses kreatif, bukan hambatan permanen. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang dan fokus mencari solusi.

Writer’s block memang menyebalkan, tapi bukan akhir dari segalanya. Jika kita bisa menghindari lima kesalahan di atas, writer’s block bisa jadi lebih mudah dilewati. Ingatlah bahwa, menulis adalah proses panjang yang selalu ada naik turunnya.

Daripada menyerah, lebih baik terus asah kemampuan menulis setiap hari. Semakin konsisten berlatih, semakin kuat pula mental menghadapi saat-saat stuck. Jadi, jangan biarkan writer’s block menghalangi langkahmu menjadi penulis yang produktif, ya.

Moch Abdul Aziz
Moch Abdul Aziz Aktif sharing tips dan motivasi menulis di instagram dan tiktok dengan username @abdulaziz.writer

Posting Komentar